Selasa, 19 Oktober 2010

Unsur Cerita

UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERITA
Unsur intrinsik adalah unsur-unsur pembangun cerita yang dapat ditemukan di dalam teks cerita.
Unsur intrinsik terdiri dari

a. Tokoh dan penokohan/perwatakan tokoh
b. Tema dan amanat
c. Latar
d. Alur

TOKOH
Tokoh dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Tokoh protagonis. Tokoh protagonis adalah tokoh yang membawakan perwatakan positif atau menyampaikan nilai-nilai pisitif.
b. Tokoh antagonis. Tokoh antagonis adalah tokoh yang membawakan perwatakan yang menyampaikan nilai-nilai negatif.

ALUR

Alur adalah urutan atau rangkaian peristiwa dalam cerita.

Minggu, 17 Oktober 2010

Materi Kelas VI SD

MENYUSUN PERCAKAPAN
Langkah-langkah menyusun teks percakapan adalah:
1. menentukan tema percakapan;
2. mencari informasi sekitar tema atau topik percakapan (sumber informasi bisa kamu cari dari buku, koran, atau majalah);
3. menentukan jumlah orang yang terlibat dalam percakapan;
4. mengembangkan tema atau topik yang dipilih menjadi kalimat;
5. menyusun teks percakapan dengan menggunakan ejaan yang tepat

DONGENG
Dongeng adalah cerita yang tidak benar-benar terjadi. Dalam dongeng, biasanya terdapat tokoh binatang, tumbuhan, atau benda mati yang diibaratkan seperti manusia (bisa berbicara). Dongeng yang tokohnya binatang disebut dengan dongeng fabel. Sebuah cerita anak dibangun oleh beberapa unsur, yaitu:
1. tokoh (pelaku cerita);
2. watak (sifat tokoh);
3. latar (tempat dan waktu dalam cerita);
4. tema (dasar atau pokok cerita);
5. amanat (pesan atau nasihat dalam cerita).

DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Daftar riwayat hidup dapat berbentuk formulir atau berbentuk narasi.
Biasanya, formulir daftar riwayat hidup digunakan untuk keperluan mendaftarkan diri atau pelengkap dalam surat lamaran pekerjaan.
Hal-hal penting yang tercantum dalam daftar riwayat hidup adalah:
a. nama,
b. tempat tanggal lahir,
c. umur,
d. agama,
e. alamat,
f. riwayat pendidikan.

SURAT RESMI
Surat resmi berbeda dengan surat pribadi. Bahasa yang digunakan dalam surat resmi adalah bahasa yang baku. Selain itu, ada beberapa aturan lain yang membedakan surat resmi dengan surat pribadi.
Surat resmi adalah surat yang dikeluarkan oleh organisasi atau lembaga tertentu. Surat resmi yang baik disusun dengan sistematika dan bahasa yang baku. Surat resmi berhubungan dengan kegiatan-kegiatan, seperti undangan rapat dan permohonan izin.
Bagian-bagian surat resmi adalah sebagai berikut.
1. Kepala surat.
2. Nomor surat, perihal, dan tanggal surat.
3. Alamat surat.
4. Salam pembuka.
5. Isi surat.
6. Penutup.
7. Identitas pengirim

PIDATO
Naskah pidato terdiri atas tiga bagian, yaitu:

1. pembukaan,
2. isi,
3. penutup.

       Sebelum menyusun naskah pidato hendaknya kamu menulis hal-hal penting mengenai acara, misalnya nama acara, para undangan yang hadir, serta tujuan dari penyelenggaraan acara. Setelah itu, buatlah kerangka naskah pidato dengan memerhatikan bagian-bagian pidato. Hal-hal yang harus ada dalam naskah pidato adalah sebagai berikut:
1. Salam atau sapaan pembuka.
2. Pembuka pidato.
3. Isi pidato.
4. Penutup pidato.
5. Salam penutup.

Keragaman Budaya

NAMA DAERAH DAN SUKU YANG MENDIAMI
1. Nanggroe Aceh Darussalam : Aceh, Gayo, Alas.
2. Sumatra Utara:  Batak, Nias, Melayu
3. Sumatra Barat: Minangkabau, Mentawai
4. Riau : Melayu, Sakai
5. Jambi : Melayu, Kubu, Kerinci
6. Sumatra Selatan:  Palembang, Melayu, Kubu
7. Bengkulu:  Melayu, Rejang, Enggano
8. Lampung:  Lampung, Jawa, Melayu
9. DKI Jakarta:  Sunda, Betawi
10. Jawa Barat:  Sunda, Badui
11. Jawa Tengah :  Jawa
12. Jawa Timur :  Jawa, Madura, Tengger
13. D.I. Yogyakarta :  Jawa
14. Bali:  Bali, Madura
15. Nusa Tenggara Barat :  Bali, Sasak, Sumbawa, Bima
16. Nusa Tenggara Timur : Alor, Solor, Roti, Sawu, Sumbawa, Flores
17. Kalimantan Barat :  Melayu, Dayak, Kayan
18. Kalimantan Tengah :  Melayu, Dayak, Kutai
19. Kalimantan Timur : Melayu, Dayak, Kutai
20. Kalimantan Selatan : Melayu, Banjar, Dayak
21. Sulawesi Selatan :  Bugis, Makassar, Toraja
22. Sulawesi Tenggara :  Mekongga, Tolaki, Buton, Muna
23. Sulawesi Tengah :  Toli-toli, Toraja, Laina, Tomini, Lore
24. Sulawesi Utara  : Minahasa, Bolaang, Mangondow, Gorontalo
25. Maluku : Ambon, Kei, Tanimbar, Seram
26. Maluku Utara : Ternate
27. Gorontalo : Gorontalo
28. Banten : Sunda, Badui
29. Bangka-Belitung : Bangka, Belitung
30. Irian Jaya (Papua) : Asmat, Sentani, Biak, Marindanim

 Masih ada beberapa suku bangsa yang tidak tercantum pada pada catatan di atas!

Keanekaragaman budaya daerah yang kita miliki hendaknya dijadikan sumber kemajuan bangsa. Hal itu sesuai dengan semboyan negara kita “Bhinneka Tunggal Ika”.


NAMA PROVINSI DAN RUMAH ADAT
1. Nanggroe Aceh Darussalam : Krong Bade
2. Sumatra Utara : Bolon
3. Riau : Selaso Jatuh Kembar
4. Riau Kepulauan : Selasa Jatuh Kembar
5. Bangka Belitung : Rakit
6. Sumatra Barat : Gadang
7. Bengkulu : Bubungan Limo
8. Jambi : Melayu Selaso
9. Sumatra Selatan : Limas
10. Lampung : Nuwo Sesat
11. D.K.I. Jakarta : Kebaya
12. Jawa Barat : Kasepuhan
13. Banten : Kasepuhan
14. Jawa Tengah :  Joglo
15. D.I. Yogyakarta : Bangsal Kencono
16. Jawa Timur : Joglo
17. Bali : Natah
18. Nusa Tenggara Barat : Dalam Loka Samawa
19. Nusa Tenggara Timur : Soo Aa Mosa Lakitana
20. Kalimantan Barat : Rumah Panjang
21. Kalimantan Tengah : Betang
22. Kalimantan Selatan : Bubungan Tinggi
23. Kalimantan Timur : Lamin
24. Sulawesi Utara : Bolaang Mongondow
25. Sulawesi Tengah : Souraja
26. Sulawesi Selatan :  Tongkonan
27. Sulawesi Barat : Tongkonan
28. Gorontalo : Souraja
29. Sulawesi Tenggara : Laikas
30. Maluku : Baileo
31. Maluku Utara : Baileo
32. Papua : Honai
33. Papua Barat : Honai


SENJATA KHAS DAN DAERAH ASALNYA

Golok (parang) dari D.K.I. Jakarta,
Kujang dari Jawa Barat
Keris dari Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta
Clurit dari Jawa
Piso surit dari Sumatra Utara
Rencong dari Nanggroe Aceh Darussalam
Mandau dari Kalimantan Barat
Badik dari Sulawesi Selatan
Jenawi dari Riau
Trisula dari Sumatra Selata
Karih dari Sumatra Barat)

Selamat mempelajari keragaman budaya kita. Mari lestarikan budaya daerah.

Laman